Niat yang Benar Membaca Al-Quran – Syaikh Khalid Ismail #NasehatUlama
Dalam membaca al-Quran, Anda dapati bahwa orang memiliki banyak niat dan tujuan. Seperti yang kita dengar, dia mengatakan pada Anda, “Aku membaca surah Al-Baqarah setiap hari, mengapa? Agar Allah melindungiku dari sihir.” Baiklah, itu bagus.
Ada yang lain berkata, “Aku membaca al-Quran, agar Allah memberkahi hidupku, hingga aku sukses dalam kehidupanku.” “Aku membaca al-Quran agar terjaga dari penyakit.”
“Aku membaca al-Quran, karena ingin berlomba dengan orang lain dalam mengkhatamkannya.” Dia bertekad mengkhatamkan al-Quran di bulan Ramadan berulang kali.
Semua itu bagus, bahkan sebagian mereka, mungkin membaca al-Quran, dia mengatakan karena al-Quran adalah sebab keberkahan dalam menuntut ilmu dan dalam dakwah di jalan Allah, dia membaca al-Quran, agar Allah memberkahi dakwahnya, sehingga ucapannya diterima, ketika dia berbicara pada manusia. Karena apa? Karena dia membaca al-Quran.
Ini adalah niat-niat baik. Tapi, perhatikan! Janganlah Anda membaca al-Quran karena niat-niat ini saja! Karena mungkin niat-niat ini hanya untuk tujuan dunia. Mungkin saja dari kata-kata dan nasehat Anda bagi orang-orang, karena Anda ingin ketenaran dan mencari reputasi. Jadi, Anda jadikan al-Quran wasilah untuk meraih itu.
Anda mungkin hanya menginginkan kesuksesan dalam hidup Anda, dan dalam studi dan proyek-proyek Anda, sehingga Anda jadikan al-Quran wasilah untuk meraih ini saja. Anda ingin perlindungan dari penyakit atau sihir, sekedar agar Anda bisa menikmati hidup Anda. Jadi, niat Anda berubah menjadi niat duniawi.
Lantas, kenapa Anda meniatkan hal-hal tersebut? Demi Allah, orang yang membaca al-Quran akan mendapatkan yang lebih besar daripada niat-niat ini, walaupun semua itu tidak pernah diniatkan dalam hatinya.
Jadi, apa yang harus dihadirkan dalam hati Anda saat membaca al-Quran? Hendaknya niat dalam hati Anda: “Aku membaca al-Quran karena aku cinta Allah, karena ini adalah firman Allah.” “Aku membaca al-Quran karena ingin beribadah kepada Allah.” “Aku membaca al-Quran karena ingin pengampunan dari-Nya.” “Aku menginginkan rida Allah, dan agar Allah meridai aku.”
Inilah niat yang paling agung, ikhlaskan niat Anda hanya untuk Allah! Dan ini tidak akan terwujud, kecuali dalam hati Anda ada cinta dan kerinduan untuk bertemu dengan Allah. Perhatikan, jika ada kerinduan masuk dalam hati Anda, Anda tidak akan berpaling kepada niat-niat lain, kecuali ingin dekat dengan-Nya.
“Aku membaca al-Quran karena ingin menikmati kedekatan dengan Allah.” “Aku ingin lebih dekat dengan Allah.” “Aku rindu bertemu dengan-Nya, karena itu aku membaca firman-Nya.” Walaupun Anda membaca ayat-ayat tentang waris, talak, ataupun kisah-kisah dalam al-Quran, bukan masalah bagi Anda, karena Anda bisa merasakan kekhusyukan, dan kelezatan dalam ayat apa pun yang Anda baca dari al-Quran, karena Anda sedang membaca firman Allah Jalla wa ʿAlā.
================================================================================
فِي تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ
تَرَى أَنَّ النَّاسَ لَهُمْ نِيَّاتٌ وَمَقَاصِدُ كَثِيرَةٌ
كَمَا نَسْمَعُ يَقُولُ لَكَ
أَنَا أَقْرَأُ سُورَةَ الْبَقَرَةِ كُلَّ يَوْمٍ
لِمَاذَا؟ حَتَّى يَقِينِيْ اللهُ مِنَ السِّحْرِ
طَيَّبٌ هَذَا شَيْءٌ طَيِّبٌ
وَآخَرُ يَقُولُ أَنَا أَقْرَأُ الْقُرْآنَ
حَتَّى يُبَارِكَ اللهُ لِي فِي حَيَاتِي
حَتَّى أَنْجَحَ فِي حَيَاتِي
أَنَا أَقْرَأُ الْقُرْآنَ حَتَّى أُحْفَظَ مِنَ الْمَرَضِ
أَنَا أَقْرَأُ الْقُرْآنَ حَتَّى أُنَافِسَ غَيْرِي فِي الْخَتَمَاتِ
هَمَّ فِي رَمَضَانَ أَنْ يَخْتِمَ الْقُرْآنَ خَتَمَاتٍ كَثِيرَةً
وَهَذَا كُلُّهُ طَيِّبٌ
بَلْ بَعْضُهُمْ رُبَّمَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ يَقُولُ
لِأَنَّ الْقُرْآنَ هُوَ سَبَبُ الْبَرَكَةِ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ
فِي الدَّعْوَةِ إِلَى اللهِ
فَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ حَتَّى يُبَارِكَ اللهُ فِي دَعْوَتِهِ
إِذَا تَكَلَّمَ مَعَ النَّاسِ يَكُونُ الكَلَامُ مَقْبُولًا
بِسَبَبِ مَاذَا؟ بِسَبَبِ قِرَاءَتِهِ لِلْقُرْآنِ
هَذِهِ النِّيَّاتُ طَيِّبَةٌ
لَكِنْ اُنْظُرْ لَا تَجْعَلْ قِرَاءَتَكَ لِلْقُرْآنِ لِهَذِهِ النِّيَّاتِ فَقَطْ
لِأَنَّهُ رُبَّمَا تَكُونُ هَذِهِ النِّيَّاتُ لِلدُّنْيَا
يُمْكِنُ أَنْتَ تُرِيدُ بِكَلَامِكَ وَنُصْحِكَ لِلنَّاسِ
تُرِيدُ الشُّهْرَةَ وَتُرِيدُ السُّمْعَةَ
وَتَجْعَلُ الْقُرْآنَ وَسِيلَةً لِهَذَا
يُمْكِنُ فَقَطْ تُرِيدُ النَّجَاحَ فِي حَيَاتِكَ
وَفِي دِرَاسَتِكَ وَفِي مَشَارِيعِكَ
وَتَجْعَلُ الْقُرْآنَ وَسِيلَةً فَقَطْ لِهَذَا
تُرِيدُ الْوِقَايَةَ مِنَ الْمَرَضِ أَوْ السِّحْرِ
حَتَّى تَتَمَتَّعَ فِي حَيَاتِكَ فَقَطْ
إِذَنْ أَصْبَحَتِ النِّيَّةُ الدُّنْيَوِيَّةَ
وَأَنْتَ لِمَاذَا تَنْوِي هَذِهِ النِّيَّاتِ؟
وَاللهِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ سَيَفُوزُ بِأَعْظَمِ مِنْ هَذِهِ النِّيَّاتِ
وَلَوْ مَا قَامَتْ فِي قَلْبِهِ
إِذَنْ مَا الَّذِي يَقُومُ فِي قَلْبِكَ وَأَنْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ؟
يَقُومُ فِي قَلْبِكَ إِنِّي أَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَحَبَّةً لِلهِ
لِأَنَّهُ كَلَامُ اللهِ
أَقْرَأُ الْقُرْآنَ يَعْنِي أَعْبُدُ اللهَ بِهَذَا
أَقْرَأُ الْقُرْآنَ أُرِيدُ مَغْفِرَةَ اللهِ
أُرِيدُ رِضْوَانَ اللهِ أُرِيدُ أَنْ يَرْضَى اللهُ عَنِّي
هَذِهِ أَعْظَمُ النِّيَّاتِ جَرِّدْ نِيَّتَكَ لِلهِ
وَهَذَا مَا يَكُونُ إِلَّا إِذَا كَانَ فِي قَلْبِكَ مَحَبَّةً وَشَوْقًا لِلِقَاءِ اللهِ
اُنْظُرْ لَمَّا يَأْتِي شَوْقٌ فِي قَلْبِكَ
مَا تَلْتَفِتُ إِلَى نِيَّاتٍ أُخْرَى إِلَّا الْقُرْبِ مِنَ اللهِ
أَنَا أَقْرَأُ الْقُرْآنَ أَتَمَتَّعُ بِالْقُرْبِ مِنَ اللهِ
أَنَا أُرِيدُ أَنْ أَقْتَرِبَ مِنَ اللهِ
أَشْتَاقُ لِلِقَائِهِ فَأُرِيدُ أَنْ أَقْرَأَ… أَقْرَأَ كَلَامَهُ
تَقْرَأُ آيَاتٍ فِي الْمَوَارِيثِ آيَاتٍ فِي الطَّلَاقِ
آيَاتٍ فِي قَصَصِ الْقُرْآنِ
مَا يَهُمُّكَ تَشْعُرُ بِالْخُشُوعِ
وَاللَّذَّةِ فِي الْقُرْآنِ بِأَيِّ آيَةٍ تَقْرَأُهَا
لِأَنَّكَ تَقْرَأُ كَلَامَ اللهِ جَلَّ وَعَلَا